Teruntukmu
Teruntukmu ,
Yang entah dimana,
Berjalan ntah sampai
mana,
Dan entah bagaimana
kisah hidupmu disana.
Teruntukmu ,
Yang belum kuketahui
namanya
Yang belum kuketahui
rupanya
Yang belum pernah
kukenali sifatnya
Kita yang belum
pernah saling menatap dan belum pernah bicara sepatah kata saja.
Teruntukmu ,
Apa kamu telah meminta
kepada sang pemilik hati agar kita dipertemukan?
Agar kamu juga
sedang mencariku untuk bisa ditemukan?
Apakah ibadahmu
tetap terjaga?
Dari semua
pertanyaanku,
Aku Cuma ingin tau
bagaimana hubunganmu dengan sang khalik ?
Apa baikah? Apa kurang
baik? Atau tidak baik sama sekali?
Aku Cuma ingin kamu
berhubungan baik dengan sang khalik kita
Aku ingin kamu dekat pada-Nya
Aku ingin kamu juga taat pada-Nya.
Teruntukmu,
Penantian ku ini ku
tau pasti tak akan pernah sia-sia oleh-Nya
Bila penantianku
habis dimakan waktu karena malaikat maut menjemputku ,
Maka ku harap temu
kita akan berujung pada pelabuhan terakhir kita
Pelabuhan terakhir
yang indah dan lebih indah dari dunia ,
Bila penantianku
bersambut pada keberhasilanmu menemukanku terlebih dahulu atas pertolongan-Nya
Maka kasih sayangku
, ku persembahkan untukmu karna diri-Nya
Teruntukmu ,
Kini diseberang sana
yang entah dimana,
Jaga dirimu seperti
aku menjaga diriku
Mintalah kepada-Nya
agar kamu dilindungi oleh-Nya,
Atas apa-apa yang
membuatmu merasa sengsara,
Akupun disini
meminta perlindungan diri sendiri beserta perlindungan untukmu,
Agar baik-baik saja
dengan sejuta bahagia .
Teruntukmu ,
Bersabarlah,
Jika mungkin kamu di
uji dengan kesendirianmu ,
Bersabarlah atas
waktu yang tak kunjung hadir memberi temu,
Bersabarlah anggap
saja pertemuan kita nanti,
Adalah kisah romantis
yang diskenariokan-Nya
Untuk mengikat hati
kita berdua dengan restu-Nya .
September 24, 2016
Mukhlis